Selamat Datang di Blog Kajian Sastra Daerah

Sabtu, 02 Juni 2012

Fungsi Media Massa
Media massa adalah sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas (KBBI). Media massa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu media massa tradisional dan modern. Media massa tradisional adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film layar lebar. Sementara itu, yang diklasifikasikan sebagai media massa modern adalah internet dan telepon seluler.
Mengutip ensiklopedia Wikipedia (http://id.wikipedia.org), paling tidak ada empat fungsi media massa, yaitu surveillance (pengawasan), correlation (penghubung), transmission (transfer budaya), dan entertainment (hiburan). Fungsi pengawasan berhubungan dengan penyediaan informasi tentang lingkungan, fungsi penghubung berhubungan dengan penyajian pilihan solusi atas suatu masalah, fungsi transfer budaya berhubungan dengan kegiatan dalam bidang sosialisasi dan pendidikan, dan fungsi hiburan berkenaan dengan dunia hiburan. Khusus pada fungsi hiburan, ada dua efek yang diakibatkan, yaitu positif (dikenal sebagai fungsi) dan negatif (dikenal juga dengan istilah disfungsi).
Media Massa dan Public Figure
Keberadaan media massa mampu menciptakan seorang public figure, baik figur nyata ataupun figur fantasi. Figur nyata adalah tokoh-tokoh yang berperan atau memerankan diri bersama media massa, seperti bintang film atau para selebriti dan figur fantasi adalah tokoh-tokoh yang disajikan melalui media massa, misalnya tokoh film, sinetron, bahkan tokoh-tokoh kartun. Selain menciptakan, media massa juga dapat mengekspos keberadaan atau kehidupan seorang fublic figure atau tokoh publik, misalnya tokoh agama, bintang film, tokoh politik, dan sebagainya. Media massa secara perlahan dan efektif  mampu membentuk pandangan pemirsanya terhadap bagaimana dirinya melihat pribadinya dan menilai bagaiman seharusnya dirinya dalam keseharian.
Media massa dan public figure yang ditampilkan media untuk berbagai kepentingan memberikan berbagai imbas atas pemirsa. Disarikan dari Wikipedia (http://id.wikipedia.org), minimal ada empat dampak yang ditimbulkan, pertama, media memperlihatkan pada pemirsanya bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia yang tercermin dari tokoh yang ditampilkannya, dari sini pemirsa menilai apakah lingkungan mereka sudah layak, atau apakah telah memenuhi standar itu.
Kedua, penawaran-penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi memengaruhi apa yang pemirsa inginkan, misalnya media mengilustrasikan kehidupan tokoh dan keluarganya. Saat itu, pemirsa mulai membandingkan dan membicarakan kehidupan tokoh dan keluarganya tersebut. Biasanya kehidupan tokoh tersebut terlihat begitu sempurna dan pantas dijadikan rujukan.
Ketiga, media visual bisa memenuhi kebutuhan pemirsanya akan kepribadian yang lebih baik, pintar, cantik/tampan, dan kuat. Kita sering menyaksikan anak-anak yang mengidentifikasikan dirinya sebagai superhero, kita juga sering menyaksikan ABG yang meniru gaya bicara tokoh tertentu, kita juga menyaksikan pemirsa yang meniru gaya rambut tokoh-tokoh tertentu. Imbas ini tidak hanya berlaku untuk anak-anak dan remaja, orang dewasa banyak yang tak luput dari pengaruh tersebut.
 Keempat, bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak hanya berhenti sebagai penonton atau pendengar, mereka juga menjadi “penentu” di mana mereka menentukan arah media populer saat mereka bereksprsi dan mengemukakan pendapatnya. Dalam posisi ini, media umumnya selalu tampil pragmatis dengan menyajikan semua hal yang dipandang oleh pemirsanya penting, trendy, dan bahkan dianggap futuristik.
Perpustakaan dan Media Massa
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka (UU No. 43 Tahun 2007 Pasal 1).
Perpustakaan hakikatnya fasilitas publik. Sebagai fasilitas publik tentu saja harus selalu disosialisasikan. Sosialisasi tersebut meliputi sosialisasi keberadaan, jam layanan, jumlah kunjungan, koleksi, fasilitas, dan sebagainya. Di antara media yang efektif dalam menyosialisasikan sesuatu, tak terkecuali dengan perpustakaan adalah media massa, baik media massa internal (media yang diterbitkan sendiri) maupun media massa eksternal (media milik institusi lain di luar institusi perpustakaan).

2 komentar:

  1. kita juga punya nih jurnal mengenai Media Masa silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6181/1/DOKUMEN%20PRESENTASI.pdf

    BalasHapus