Selamat Datang di Blog Kajian Sastra Daerah

Minggu, 03 Juni 2012

PARAGRAF JURNALISTIK

PARAGRAF JURNALISTIK
OLEH
RUKIMA
A2D1 09 150
A.Pendahuluan
1. pengertian paragraf junalistik
Paragraf adalahseperangkat  kalimat tersusun logis – sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.
Paragraf kerap disebut pula alinea.secara fisik visual,sebuah paragraf atau alinea ditandai dengan penulisan kata awal kalimat yang menjorok ke dalam beberapa ketukan.inilah yang lazim dinamakan baris baru atau ganti baris.sebuah paragraf bisa terdiri  atas beberapa kalimat,bisa pula hanya sebuah kaliamat.bahkan dalam karya feature,cukup banyak ditemukan paragraf yang hanya terdiri atas satu kata.jadi,sebuah paragraf bisa hanya merupakan sebuah kalimat,bisa pula hanya sebuah kata..
Dalam bahasa jurnalistik, sangat dihindari penggunaanparagraf-paragraf panjang.terdapat dua dua alasan dan pertimbangan mengapa bahasa jurnalistik lebih menyukai paragraf-paragraf pendek yang rata-rata terdiri atas 3-5 baris saja.pertama alasan filosofis, dan kedua alasan teknis.alasan filosofis,bahasa jurnalistik harus disajikan secara sederhana dan ringkas karena khalayak media massa sangat heterogen serta berada dalam sifat ketergesa-gesaan.alasan teknis,bahasa jurnalistik disajikan dalam ruang lajur-lajur kolom yang sangat pendek dan sempit.

2.. karakteristik paragraf jurnalistik
1. memiliki satu ide pokok
Paragraf jurnalistik yang baik hanya memiliki satu  gagasan pokok dalam keseluruhan kalimat.gagasan pokok itu bisa ditempatkan pada awal paragraf, bisa pada akhir paragraf  tetapi sedikit sekali yang ditempatkan pada bagian akhir paragraf.menurut kaidah tata bahasa ,gagasan pokok yang ditempatkan pada awal  paragraf,disebut paragraf deduktif.sedangkan gagasan pokok yang ditempatkan pada akhir paragraf disebut paragraf induktif.
2.dibangun oleh sejumlah kalimat
Tidak ada ketentuan baku,apakah paragraf jurnalistik yang baik harus terdiri atas satu kalimat,dua-tiga kalimat,empat-lima kalimat, enam- tujuh kalimat,atau lebih.panjang pendeknya paragraf ditentukan oleh pertimbangan latar belakang pembaca  dan factor isi-sifat media yang dipilih.
3.kesatuan ekspresi pikiran    
Ada pakar bahasa yang mengatakan , sebuah kalimat hanya memunculkan satu ide pokok atau satu gagasan pikiran.karena baru sebatas satu gagasan atau satu ide, maka kalimat tidak dapat digolongkan ke dalam apa yang disebut wacana.unsur wacana baru tampak pada paragraf.menurut para pakar bahasa ,paragraf  sesungguhnya merupakan satuan terkecil dari sebuah wacana.disebut satuan terkecil,karena pada paragraf sudah terdapat satu kesatuan ekspresi pikiran dan perasaan mengenai gagasan sentral apa yang ingin disampaikan penulis atau jurnalis kepada khalayak ,pembaca,pendengar,atau pemirsa.

4.kesataun koheren dan padat
Kesatuan sebuah paragraf jurnalistik bukan hanya terletak pada bentuknya sebagai kumpulan kalimat yang ditandai dengan penulisan awal paragraf yang menjorok  ke dalam 5-7 ketukan,melainkan juga pada kepaduan materi isi dan gagasannya.
Sebuah paragraf jurnalistik disebut padat apabila memuat banyak informasi.sebuah paragraf jurnalistik yang panjang,tidak dengan sendirinya merupakan paragraf padat. Bisa saja kalimatnya panjang, tetapi sesungguhnya tidak padat atau miskin informasi.
5.logis dan sistematis
Paragraf jurnalistik yang baik,disusn secara tertib,teratur,dan merujuk kepada kaidah logika.artinya bentuk dan makna paragraf itu dapat diterima oleh pertimbangan akal sehat(common sense).
3.fungsi paragraf jurnalistik    
1.penampung ide pokok
Fungsi paragraf jurnalistik,secara teknis ialah menampung ide pokok yang hendak disampaikan penulis atau jurnalistik kepada pembaca,pendengar atau pemirsa . hanya dengan penampung dan pengelompokkan uraian-uraian ide pokok dalam satu paragraf yang ringkas,seorang penulis atau jurnalis akan mudah menyusun dan menyampaikan isi pikiran dan perasan nya secara logis dan sistematis ke dalam berbagai bentuk karya jurnalistik seperti tajuk rencana, berita atau bahkan feature.


2.Memudahkan pemahaman jalan pikiran.
Kita dapat mengetahui jalan pikiran penulis atau jurnalis, dengan cara menyimak kata demi kata, dan kalimat demi kalimat yang terdapat dalam satuan-satuan paragraf pada karya-karya jurnalistik yang ditulis disajikan dalam media massa. Jika dalam pikiran penulis atau jurnalistik konsisten, beraturan, tidak meloncat-loncat, maka dapat dipastkan karaya jurnalistikyang disusunnya termaksud efektif dan komunikatif. Tetapi sebaliknya bila jalan pikiran penulis tidak konsisten., tidak beraturan , meloncat-loncat, maka sudah bisa dipstikan karya jurnalistik yang disusunnya tergolong tidak efektif, tidak komunikatif, dan bahkan mungkin bertentangan dengan kaidah tata bahasa jurnalistik baku.
3.melahirkan jalan pikiran sustematif
Jurnalis atau penulis yang menulis untuk media massa, harus mampu melahirkan karya-karya jurnalistik bermutu tinggi. Paragraf pola deduktif adalah paragraf yang didahului dengan kalimat pokok, kemudian disusul dengan kalimat dan penjelas. Sedangkan paragraf pola induktif adalah paragraf yang dimulai dengan kalimat penjelas dilanjutkan dengan kalimat pengembang dan kalimat penegas.
4.mengarahkan pembaca ikuti alur penulis.
Seorang penulis atau  jurnalis yang baik, akan mengarahkan, memandu, sekaligus mengikat pikiran perasaan pembaca, pendengar, atau pemirsanyauntuk hanya mengikutijejak langkahnya. Pembaca harus merasa senangdan dibuat senang. Singkat kata, pembaca harus merasa dimanjakan.


4.unsur-unsur paragraf  jurnalistik.
1.transisi
Transisi berarti peralihan dari paragraf yang satu keparagraf berikutnya. Transisi menghubungkan dua paragraf yang berdekatan.transisi bisa berupa kata, bisa juga berupa kalimat. Dalam bahasa jurnalistik, tidak ada ketentuan apakah setiap paragraf harus memakai transisi.transisi  ditandai dengan kata hubungan kelanjutan seperti kata lalu, dan, serta: kata hubung antar waktu seperti sekarang, sebelum, kemudian ; kata penanda kalimat seperti misalnya; kata penanda  kontraks seperti tetapi. 
2.kalimat topic.
Kalimat topic, dalam bahasa jurnalistik disebut kalimat utama. Menurut kaidah bahasa jurnalistik, kata topik dan utama berbeda sekali konotasi serta maknanya. Kalimat utama adalah kalimat dalam paragraf yang menunjukan gagasan pokok, gagasan induk, atau ide sentral yang mendominasi seluruh uraian paragraf tersebut. Kalimta utama bisa ditempatakn pada awal paragraf, bisa juga diletakan pada akhir paragraf.
3,kalimat pengembangan.
Kalimat utama yang diberi penjelasan dan uraian penekanan serta contoh-contoh pada kalimat-kalimat berikutnya dalam satu paragraf yang sama, itulah yang disebut dengan kalimat pengembangan. Kalimat pengembangan berusaha menjabarkan sesuatu yang abstrak menjadi sesuatu yang kongkret. Dalam bahasa jurnalistik, kalimat pengembangan disebut pula kalimat penjelas.


4.kalimat penegas.
Kalimat penegas dimaksudkan untuk memberi penegasan atau penekanan terhadap ap yang telah dinyatakan dalam kalimat utama. Menurut seorang pakar bahasa, fungsi kalimat penegas ada du. Pertama, sebagai pengulang atau penegas kembali kalimat topic atau kalimat utama. Kedua, sebagai daya penarik bagi para pembaca atau sebagai selingan untuk menghilangkan kejamuan. ( tarigan, 1981;20 )
5. jenis-jenis paragraf jurnalistik.
1. paragraf deduktif
Paragraf yang dimulai dengan kalimat utama disusul dengan penjelasan atau uraian secara lebih perinci dengan mengikuti pola urutan pesan dari umumke khusus, disebut paragraf deduktif. Fungsi paragraf deduktif terutama menegaskan suatu pokok pikiran, penyataan, atau kesimpulan untuk segera diketahui dan dicatat oleh khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.
2. paragraf induktif.
Paragraf yang dimulai dengan kalimat penjelas bagian-bagian atau unsur-unsur terkecil disusul dengan penjelasan bagian-bagian yang lebih besar sebelum kemudian diakhiri dengan kesimpulan atau kalimat penegas, disebut paragraf induktif.
Fungsi paragraf induktif terutama untuk menekankan bagian-bagian atau satuan-satuan terkecil dari ide pokok yang ingin disampaikan  penulis atau jurnalis kepada khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.

3. paragraf campuran.
Paragraf campuran sesungguhnya merupakan gabungan beberpa unsur paragraf dedukitf dan paragraf induktif. bahasa jurnalistik, kurang menyukai paragraf campuran karena cenderung menyulitkan pembaca, pendengar, atau pemirsa untuk cepat mengambil kesimpulan menenai pokok pikiran yang terdapat dalam suatu paragraf.
4. paragraf campuran.
Paragraf perbandingan tidak membicarakan urutan pesan sebagaimana tampak pada paragraf deduktif dan paragraf induktif. Paragraf perbandingan justru lebih tertarik pada materi isi pesan yang ingin disampaikan seorang penulis atau jurnalistik pada khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa. Suatu paragaraf disebut paragraf perbandingan apabila kalimat utama yang biasanya ditempatkan pada awal paragraf, membandingkan dua hal mengenai unsur-unsursifat atau keadaan yang terdapat didalamnya.
5. paragraf pertanyaan.
Paragraf yang bertujuan untuk mempertanyakan atau mengugat sesuatu  dengan mengajukan  kalimat Tanya pada kalimat pertama atau kalimat kedua awal paragraf jurnalistik, disebut paragraf pertanyaan. Karena bahsa jurnalistik bersifat lentur, tidak kaku, dan dinamis, maka boleh saja suatu waktu seseorang penulis atau jurnalis mengajukan pertanyaan kunci pada kalimat diakhir paragraf.
6.paragraf sebab-akibat
Paragraf yang disusun berdasrakan urutan logis disebut paragraf sebab-akibat. Artinya, kalimat utama dalam paragraf dikembangkan ke dalam urutan sebab dan akibat. Suatu peristiwa tidak mungkin ada tanpa sebab atau latar belakang yang mendasrinya. Bahasa jurnalistik sangat menyukai paragraf jenis demikian.
7. paragraf contoh.
Paragraf yang disususn dengan menunjukakan banyak contoh pada kalimat utama, kalimat pengembang, dan kalimat penjelas disebut paraagraf contoh. Fungsi utama paragraf utama contoh tidak diaksukan untuk menekankan suatu gagasan atau konsep, tetapi justru untuk memberikan gambaran sesuatu hal secara kenkret kepada khalayak membaca, pendengar , atau pemirsa.s
8. paragraf perulangan
Paragraf yang melakukan pengulangan kata, istilah,  frasa, atau klausa dalam susunan kalimat yang berbeda tetapi masih dalam satu paragraf jurnalistik yang sama, disebut paragraf perulangan. Fungsi paragraf perulangan terutama dimaksudkan untuk lebih menekankan efek psikologis yang ingin dicapai dari khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa, sekaligus menunjukkan  fariasi kata dan kalimat.
9. paragraf defenisi
Paragraf yang menunjukkan suatu istilah atau konsep pada kalimat utama dan istilah atau konsep itu memerlukan uraian serta penjelasan perinci pada kalimat-kalimat berikutnys disebut paragraf defenisi. Fungsi paragraf defenisi yakni untuk memperjelas suatu istilah, konsep, atau defenisi.



B. Pembahasan
1)…..2)…..3)…..
1.Berita utama
Berita utama pada Koran kendari pos edisi jumat, 18 november 2011 yang berjudul Busyro dituduh membusukkan DPR. Dalam berita utama memuat tujuh paragraf, ketujuh paragraf paragraf tersbut terdapat paragraf  utama yang terletak pada paragraf satu yaitu Anggota komisi 111 DPR RI, Nudirman munir mengatakan tundingan miring yang dilontarkan oleh pimpinan lembaga Negara terhadap DPR akhir-akhir ini harus diwaspadai sebagain salah satu upaya untuk memojokkan dan membusukkan terhadap institusi DPR.
Dalam paragraf utama yang terletak pada paragraf satu memuat ide pokok yaitu tundingan miring yang dilontarkan oleh pimpinan lembaga Negara terhadap DPR akhir-akhir ini harus  di waspadai sebagai salah satu upaya untuk memojokkan dan membusukkan terhada institusi paragraf. Dalam berita utama terdapat kalimat utama terletak pada pargraf delapan yaitu Nudirmsan mengingatkan ketua KPK Busyro Muqoddas agar membuang sikap kecurigaannya yang terus menerus ke DPR. Serta dalam berita utama terdapat kata kunci penuduhan.
2.Tajuk Rencana 
Tajuk rencana  pada Koran kendari pos edisi jumat,18 November 2001 yang berjudul Reses Orang-orang senayan yang memuat 11 paragraf . dalam paragraf tajuk rencana ini memuat 11 paragraf terdapat paragraf utama yang terletak pada paragraf satu yaitu Pemilu 2009 lalu,Sultra melahirkan 9 orang terbaik daerah ini  yang mendapatkan kepercayaan rakyat untuk mewakili mereka dipusat. Lima berasal dari partai politik yang menjadi anggota DPR RI.mereka kemudian dimandat 2 jutaan rakyat ini untuk nenperjangkan apa saja kekurangan daerah ini, dengan muarnya kelak bisa sejajar dengan daerah lain di Indonesia
Dalam paragraf utama terletak pada paragraf satu yang memuat ide pokok yaitu Sultra melahirkan 9 orang terbaik didaerah ini yang mendapatkan kepercayaan rakyat untuk mewakili mereka dipusat. Dalam tajuk rencana trdapat kalimat utama terletak pada paragraf tujuh yaitu Andi Rahmat komunisi xl DPR RI juga punya cara sendiri memperjuangkan daerahya .dalam minggu ini, ia berkeliling daerah disultra untuk menjemput arpirasi masyasakat .sayangya ,tidak terlalu banyak yang bisa diakses dari sosok legislatif ini karena relatif ekslusif dari diskusi-diskusi para aktivis lingkungan, dan yidak memiliki tim komunikasi yang canggih sehingga apa yang sudah perbuat untuk sultra jarang diketahui publik. kata kunci dalam tajuk rencana ini masyarakat sultra harus lebih pandai memilih wakilnya untuk duduk kesenayan
3. OPINI
Opini pada Koran edisi jumat,18 november 2011 yang berjudul Membangun Sinerginitas Antara Tenaga Ahli,Tim Ahli,Sekretariat dan DPRD Sultra 2012dalam opini memuat dua puluh  paragraf.kedua puluh paragra ftesebut  terdapat paragraf utama yang terletak pada paragraf satu yaitu DPRD Sultra resmu memiliki tenaga ahli dan tim ahli fraksi dan alat kelengkapan DPRD sejak tahun 2010, melihat proses rekruitmennya dilakukan secara terbuka dalam hal ini publik turut adil dan berpatisipasi,mulai dari tahap pengumuman, pendaftaran, tes makalah, dan wawancara semua telah  dilalui dengan menggunakan pos dana APBD, Respon publkpun  tidak diduga kurang lebih seratus lima puluh(orang) yang mengambil formulir pendaftar dengan bebagai latar belakang,mulai dari akademis, birokrat,NGO,pers, partai politik, mantan pejabat turut menghiasi media cetak lokal  dan nasional, bahkan beberapa daerah dan provinsi lainpun dating dibumi sultra tentang mekanisme rekruitmen dengan mengundang partisipasi publik.
Dalam paragraf utama yang terletak pada paragraf satu memuat ide pokok yaitu DPRD Sultra resmi memiliki tenaga ahli dan tim ahli fraksi dan alat kelengkapan DPRD sejak tahun 2011 . dalam opini terdapat kalimat utama terletak pada paragraf ketiga yaitu untuk memudahkan penafsiran secara utuh dan komprehensip tersebut, maka perlu ada rujukan agar penafsiran tidak parsial, liar dan subyektif (suks tidak suka) sehingga mengaburkan subtansi undang-undang tentang keberadaan tenaga ahli dan tim ahli, penulis mencoba membuka peraturan tentang tenaga ahli dan tim ahli/kelompok pakar agar dapat dijadikan dasar pikar rujukan.kata kunci  dalam opini yaitu tenaga ahli diharapkan bisa membantu dalam konteks kepentingan politik partai pembentuk fraksi.












C. Penutup
Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang berhubungan untuk mendukung  satu topik sebuah paragraf dapat berupa satu kalimat sehingga sepuluh kalimat. Paragraf merupakan pembuka atau pengantar sampai pada pembicaraan.
Dalam paragraf jurnalistik kita harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pikiran membaca kepada masalah yang akan disajikan  pada paragraf  utama, kalimat pokok, ide pokok, sehingga paragraf itu menjadi paragraf yang baik dan benar.













DAFTAR PUSTAKA
Kendari pos . jumat, 18 november 2011.


    









                                                                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar